Member-only story
Belum Menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
Sudah berkali-kali aku berusaha memperbaiki satu kebiasaan ini, dan sudah berkali-kali pula aku melakukan kesalahan yang sama. Sebetulnya tidak tepat dikatakan sebagai ‘kesalahan’ tapi hanya kata itu yang terlintas saat ini. Aku akan memikirkan kata lain yang dapat mewakili ketidakmampuanku menepati janji kepada diri sendiri.
Aku sudah berkali-kali berjanji kepada diriku sendiri untuk tidur lebih awal. Waktu yang kutargetkan untuk tidur yaitu pukul 9 malam atau paling lambat pukul 10 malam. Namun setelah aku membuat target semacam itu, tiba-tiba tidur malam menjadi salah satu hal yang berat untuk kulakukan. Seperti malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan mataku masih lebih terang ketimbang lampu kamarku.
Memiliki waktu tidur yang teratur dan cukup adalah salah satu kebiasaan yang ingin kutumbuhkan. Aku tahu betapa nikmatnya bisa tertidur nyenyak pada malam hari dan terbangun pada pagi hari dengan perasaan yang segar. Aku tahu bahwa pada malam hari tubuh sedang dalam proses memperbaiki diri, dan itu sebabnya manusia butuh memberi waktu pada diri untuk istirahat. Aku tahu bahwa tidur lebih berguna ketimbang menghabiskan malam mengunjungi profil akun media sosial mantan.
