Member-only story

Melawan Pikiran Sendiri

wahab
1 min readOct 12, 2024

--

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Ada beberapa hal yang tiba-tiba melintas di pikiranku sebelum aku mulai menulis malam ini, dan aku tidak bisa menahannya apalagi melawannya. Jadi kubiarkan pikiranku mendikte dan menggerakkan jari-jariku untuk mengetik apa saja yang ia mau.

Aku membayangkan saat ini pikiranku seperti daun-daun tua yang menggantung di ujung ranting pohon. Tak butuh badai, bahkan hanya angin sepoi bisa menerbangkannya jauh. Tapi malam ini tak ada angin. Malam ini jadi milikmu, kataku kepada pikiranku sendiri.

Namun ia ternyata tidak ingin mengucapkan banyak hal, juga tak ingin bercerita panjang malam ini. Katanya, jika kau memberiku kesempatan sekali ini saja mengungkapkan hal-hal yang selalu kau sembunyikan jauh di dalam dirimu, maka akan kugunakan satu kesempatan ini untuk mengucapkan satu hal. Cukup satu hal saja.

Baiklah, kataku. Silakan. Tubuhku sudah dalam posisi duduk membungkuk di depan layar laptop, dan sudah siap menatap setiap kata yang tertulis kelak. Jari-jariku yang tidak semuanya mahir mengingat letak-letak huruf di papan ketik ini juga sudah siap merangkai kata yang ingin kau ucapkan. Katakan sekarang, katakan apa yang ingin kamu katakan!

“Kupikir aku sedang butuh untuk bicara dengan seseorang.”

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (1)