“never fall in love with the same person twice, because the second one, you only love the memory of being with them.
Aku menemukan kalimat itu secara tidak sengaja di media sosial. Sebetulnya itu hanya kalimat biasa saja. Tapi bagiku, itu semacam pengingat yang datang tiba-tiba, bahwa sudah saatnya melupakan hubungan lampau.
Tidak ada yang bilang itu mudah, tapi melupakan hubungan lampau itu bisa. Entah seerat apa hubungan itu pernah terjalin, selalu ada jalan untuk berpindah ke hal baru. Konon, katanya seperti itu. Kalau bagiku, sekalipun bisa, tetap saja tidak pernah mudah!
Aku bisa saja mengakui bahwa sudah melupakan semuanya. Tapi pada saat bersamaan ketika mengatakan itu, aku menyadari ingatan tentang hari-hari lalu tidak pernah berlalu. Ia terkubur dan tumbuh sebagai kenangan, dan kadang aku mendapati diriku sesekali masih berteduh di bawah rimbunnya.
Meski begitu, waktu berlalu dan mengajarkanku tentang banyak hal. Ternyata, melupakan hubungan lampau bisa dilakukan dengan banyak cara positif. Salah satunya, seperti yang kupilih adalah journaling.
Kebiasaanku menuliskan perasaan dan pikiranku, membuat aku memahami banyak hal, terutama diriku sendiri. Aku belajar menerima dan melepaskan segala hal yang memberatkan kepalaku.
Ketika menulis catatan ini, kupikir aku sudah benar-benar menyadari bahwa sekalipun indah, kenangan hanyalah kenangan. Aku harus melangkah menuju hari-hari baru dan menerima hari-hari lalu, sebagai bagian terindah yang pernah terjadi dalam hidupku.