Memilih Bahasa Melalui Sepakbola

wahab
3 min readJul 15, 2024

--

Siang tadi aku bekerja dengan mata yang berat. Seolah seluruh beban pikiranku tiba-tiba saja pindah ke kedua kelopak mataku. Aku berusaha menahan dan melawannya hingga mataku terasa pedas. Sekalipun begitu, aku akhirnya berhasil memenangkannya. Namun satu hal, aku tiba-tiba berpikir untuk tidak begadang lagi.

Sebetulnya kemarin malam aku tidak begadang. Justru aku tidur lebih awal, seingatku mungkin pukul 9.30 malam. Aku sengaja untuk tidur lebih cepat sebab berharap dapat terbangun pada pukul 02.30 pagi untuk menonton bola. Benar saja, aku terbangun sesuai dengan keinginanku, sekalipun terlambat 19 menit. Aku terbangun pada pukul 02.49 pagi.

Tidak setiap waktu aku akan terbangun seperti itu untuk menonton bola. Hanya pada pertandingan tertentu saja, seperti Final Euro 2024 semalam. Pertandingan itu mempertemukan Spanyol dan Inggris. Sebetulnya, di antara kedua tim itu, tak ada yang kudukung. Aku hanya ingin menonton dan merayakan sepakbola.

Satu hal lain yang membuatku bersemangat untuk menonton pertandingan itu, karena beberapa hari sebelumnya aku tiba-tiba membuat semacam taruhan kepada diri sendiri. Bukan taruhan berupa uang atau materi lainnya. Aku bertaruh kepada diriku, jika Spanyol menang maka aku akan kembali belajar Bahasa Spanyol. Sedangkan jika Inggris menang, maka aku akan fokus untuk memperbaiki Bahasa Inggrisku saja, dan tidak perlu mengalihkan fokusku belajar Bahasa Spanyol.

Kedua bahasa itu merupakan dua dari tiga Bahasa asing yang ingin kupelajari, termasuk Bahasa Jepang. Aku pernah memulai belajar Bahasa Spanyol dua tahun lalu melalui aplikasi Duolingo, dan ternyata menyenangkan. Hasilnya pun tidak buruk dan aku sempat mengenal beberapa kosakata, semacam “Como estas?”. Hanya itu yang tersisa dalam ingatanku.

Sedangkan Bahasa Jepang, aku mulai serius ingin mengenalnya setahun lalu. Aku meluangkan waktuku untuk menghafal dan belajar menulis huruf-huruf katakana dan hiragana. Namun semangatku pudar ketika menyadari bahwa mempelajarinya ternyata tidak mudah. Aku harus benar-benar sabar dan mungkin harus mencari cara belajar yang baik. Meskipun begitu, aku masih tetap ingin mempelajarinya.

Begitu pula dengan Bahasa Inggris. Aku mempelajarinya sejak di Sekolah Dasar, dan merupakan salah satu pelajaran favoritku di setiap tingkatan sekolahku. Aku bahkan kadang yakin bahwa aku sudah menguasainya dengan baik. Namun pada beberapa situasi, aku tiba-tiba seperti kehilangan kosakata. Itu pula yang membuatku kembali menyadari bahwa aku harus terus mempelajarinya.

Pertandingan semalam antara Inggris dan Spanyol adalah caraku untuk menentukan Bahasa apa yang ingin kuprioritaskan untuk kukuasai dengan baik. Tim yang menang yang akan menentukannya. Hasilnya, pertandingan dimenangkan oleh Spanyol dengan skor 2–1. Kemenangan itu membuatku harus menambah satu lagi hal yang ingin kupelajari tahun ini. Aku akan kembali belajar Bahasa Spanyol, dan tentu saja, tetap terus memperbaiki Bahasa Inggrisku.

Namun aku belum memulainya. Aku belum menemukan cara belajar yang baru dan menyenangkan. Entahlah, mungkin aku harus kembali ke Duolingo dan memulai kembali semuanya. Selebihnya, buat Spanyol, selamat untuk kemenangannya. Sedangkan untuk Inggris, coba lagi di lain waktu ya.

Oh iya, satu hal lagi, buat teman-teman yang semalam juga begadang karena menonton bola, ingat kata Haji Rhoma, “Begadang boleh saja, kalau ada perlunya.”

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

No responses yet