Member-only story
Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
Aku pernah mendengar seseorang mengatakan kalau kata-kata itu adalah mantra. Jika tidak digunakan dengan hati-hati, kadang dia bisa melukai orang lain atau mungkin melukai diri sendiri. Melukai pikiran dan perasaan sendiri.
Awalnya, aku menganggap hal-hal seperti itu hanya angin lalu. Aku tak peduli dan tak mau peduli. Jadi setiap kali aku merasa kesal, aku selalu meluapkan kekesalanku dengan segala kata yang kurasa tepat untuk digunakan. Sekalipun sebetulnya, bisa saja kata-kata itu menambah buruk perasaan dan pikiranku. Aku tidak peduli dan tak mau peduli. Aku melakukannya sebab kupikir itu bisa menenangkanku.
Setelah itu, setelah amarahku mereda, aku perlahan menyesali setiap kata yang telah kuucapkan. Segala hal buruk yang telah kukatakan, kusadari mungkin saja melukai orang lain selain melukai pikiran dan perasaanku sendiri. Sebabnya, aku kadang merasa semakin buruk ketika menyesali segalanya.
Hari ini, aku merasakan kekesalan yang membuatku ingin mengeluarkan semua melalui kata-kata. Namun aku tidak melakukannya. Tak ada amarah yang keluar dalam bentuk kata. Kudiamkan semuanya, kutenangkan perasaanku, sekalipun seketika itu membuatku lemah dan lemas. Satu-satunya yang bisa kulakukan sementara hanya tidur. Kupikir itu jauh lebih menenangkan.
