Menanyakan Kabar Kepada Diri Sendiri

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Seorang pemuda di Pulau Rhun sedang menikmati waktu bersama diri sendiri. (Photo by wahab)

Aku sebetulnya tidak yakin dengan apa yang kurasakan saat ini.

Sore tadi, ketika sedang bersiap-siap pulang dari kantor, ketika sedang duduk di depan pintu mengenakan sepatu, sebuah pertanyaan tiba-tiba terjatuh menimpa kepalaku.

“Bagaimana kabarmu hari ini?”

Tentu saja aku mengabaikan pertanyaan itu.

Aku pulang mengendarai motor, menembus kemacetan kecil yang sering terjadi pada pukul 5 sore, lalu tiba di kamarku, melepas sepatuku, melepas tasku, lalu menghempas tubuhku ke kasur. Rasanya hari ini cukup melelahkan.

Namun ketika aku berbaring sejenak, aku merasa seperti ada sesuatu yang menyentuh dadaku, menyentuh titik rapuh di inti jantungku, dan membuatku merasa sedih dan sendiri. Bukankah begini rasanya menjadi dewasa, pikirku.

Entahlah, mungkin aku hanya lelah. Belakangan ini tiba-tiba saja ada banyak hal yang menguras energiku. Namun tentu saja, semua harus tetap baik-baik saja. Begitulah jawaban yang seharusnya untuk pertanyaan kabar semacam itu. Semuanya baik-baik saja dan kita lupa apa yang telah terjadi.