Pukul 10 malam. Hujan turun. Segala panas tak tertahankan akhirnya mencair juga.
Aku hampir saja mengumpat sekeras-kerasnya. Mengungkapkan segala kekesalanku dan membiarkan amarah memilih kata untukku. Atau aku mungkin saja tidak perlu meninggikan suaraku. Cukup dengan mengatakan sejujurnya hal-hal yang kualami dan mengatakannya tepat di di hadapan orang-orang yang membuatku kesal.
Seperti peluru yang sudah siap ditembakkan menuju sasaran, begitu pula seluruh kata-kata yang penuh amarah berkumpul di kepalaku. Aku masih diam dan menahan. Namun pada saat bersamaan, aku merasa kepala dan wajahku seperti terbakar. Panas. Aku perlu melepaskan semua ini.
Tapi tidak. Aku masih diam. Kedua tanganku berulang kali mengusap wajahku. Berharap seketika segala amarah reda dalam sekali usapan. Tetap saja tak ada yang berubah. Aku berusaha mengunci bibirku sekuatnya. Berharap tak ada peluru yang tiba-tiba terbang tanpa arah.
Setelah beberapa detik, aku merasa sudah mampu menguasai diriku, akhirnya aku bicara. Aku mencoba untuk mengucapkan setiap kata dengan perlahan satu per satu. Aku tak ingin jika ada kata-kata buruk yang terlepas.
Seketika itu pula, aku menyadari suaraku bergetar dan berubah. Seketika itu pula aku merasa mataku seperti menahan agar tak ada amarah yang mencair membasahi pipiku. Seketika itu pula aku merasa hangat di punggungku sehangat usapan seseorang yang berusaha menenangkanku.
Hampir saja. Hampir saja, pikirku. Hampir saja aku mengumpat sekeras-kerasnya, mengungkapkan kekesalanku, mengatakan sejujurnya di hadapan wajah mereka betapa segala yang mereka katakan adalah omong kosong belaka, dan membiarkan setiap kata menyakiti perasaan mereka seperti mereka menyakiti perasaanku.
Tapi tidak. Aku tidak melakukan itu. Aku menyimpan segalanya untuk diriku sendiri, di dalam kepalaku. Aku membawanya seharian dan itu menguras energiku hingga aku merasa lemah. Aku mencoba mengalihkan perhatianku dengan melakukan hal-hal lain tapi tetap saja, kekesalan itu masih belum reda.
Pukul 10 malam, akhirnya hujan turun juga. Kupikir, langit baru saja menunjukkan kepadaku cara yang baik untuk melepaskan segala panas yang tak tertahankan.