Member-only story

Menceritakan Kisah Cinta yang Gagal

wahab
2 min readOct 9, 2024

--

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Kalau aku menceritakan tentang kisah cintaku kepada seorang teman, dia selalu menanggapiku dengan satu kalimat singkat. “Kau bodoh sekali!”

Lalu setelah itu, dia akan memberikan semacam ceramah kepadaku, disertai dengan sesekali mengatakan “Aduh, bodoh sekali!” dan semacamnya, sebelum mengajariku sampai aku merasa paham. Kadang pula, sampai dia merasa lelah menjelaskan banyak hal kepadaku tanpa pernah tahu apakah aku sudah mengerti atau tidak.

Aku ingat pertama kali dia mengatakan betapa bodohnya diriku ketika aku pertama kali meminta saran kepadanya. Sebetulnya, aku tidak terlalu butuh dengan pendapatnya atau pendapat siapapun. Hanya saja, tiba-tiba aku merasa ingin bercerita dengannya sekaligus menanyakan beberapa hal padanya.

“Jadi kau tidak datang ke sana?” Tanya temanku.

“Tidak. Hujan, dan saya juga tidak punya uang, tidak punya bensin, dan tidak punya pulsa internet untuk balas Whatsapp.” Begitu alasanku ketika suatu kali aku membatalkan secara sepihak pertemuanku dengan seseorang yang belakangan membuatku menyesal membatalkan pertemuan itu.

“Aduh, kau bodoh sekali!” Kata temanku sebab dia merasa apa yang telah kulakukan itu benar-benar tidak terpikirkan olehnya.

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (2)