Member-only story
SAIL MAUMERE-AMBON
Menelusuri Sejarah Alor
Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
Selepas meninggalkan Pulau Komba dan Pulau Lembata, kapal berlayar menuju ke Alor. Perjalanan kali ini semakin menguji nyaliku. Namun karena aku kelelahan dengan aktivitas yang cukup padat kemarin, aku tertidur lelap. Sekalipun aku sadar bahwa kapal cukup bergoyang kali ini.
7 September
Menurut perkiraan cuaca, angin akan bertiup kencang mulai tanggal 7 sampai 11 September. Sebabnya, goyangan kapal sejak kemarin masih tetap sama. Ombak tetap besar dan angin juga cukup kencang.
Pagi hari, sekitar pukul 9 pagi, kami sudah berada di wilayah Alor. Kapal memasuki Teluk Kalabahi untuk mencari tempat berlabuh. Di dalam teluk, angin dan ombak sudah cukup reda sebab terlindungi oleh pulau-pulau di sekitar.
Rencana kami hari ini adalah mengunjungi Desa Takpala di Kalabahi, Alor. Desa ini didiami oleh masyarakat adat yang dikenal dengan Suku Abui. Kami mengunjungi mereka untuk melihat dan belajar sedikit mengenai kekayaan budaya mereka. Mulai dari tari-tarian tradisional, tekstil, rumah adat, dan semacamnya.
Untuk tiba ke desa ini, harus melewati jalan yang menanjak sebab lokasinya berada…