Member-only story

#324

Menemukan Alina Setelah Delapan Tahun Berlalu

Kukirimkan sepotong senja ini untukmu, Alina.

wahab
3 min readJan 10, 2025

--

Belum menjadi Medium Member? Baca gratis melalui tautan ini.

Photo by Mick Haupt on Unsplash

“Alina Tercinta,”

Ketika membaca pembuka cerita pendek ini, yang ditulis seperti surat, seketika rasanya seperti surat ini ditulis olehku untuk seseorang.

“Kukirimkan sepotong senja ini untukmu Alina, dalam amplop yang tertutup rapat, dari jauh, karena aku ingin memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata. Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam sejarah kebudayaan manusia Alina.

Untuk apa?”

Aku mengambil jeda sejenak, menghela napasku sambil dalam merasakan detak jantungku seperti berdetak semakin cepat. Kupikir, semakin jauh aku membaca, semakin senang dan berdetak kencang jantungku. Rasanya seperti seperti aku sedang bertemu dengan seseorang yang diam-diam kukagumi.

“Kata-kata tidak ada gunanya dan selalu sia-sia. Lagi pula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya…

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

No responses yet