Menentukan pilihan, bagiku pribadi, bukanlah hal yang mudah. Aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memutuskan satu pilihan. Bahkan, jika kupikir itu terlalu berat, aku bisa menghabiskan wakttu berhari-hari.
Temanku, suatu kali, melabeliku sebagai overthinker karena hal itu. “Lama banget, mikirnya. Pilih ini aja atau ini! Setelah itu selesai.” Dalam kondisi yang terburuk, aku memilih untuk tidak memilih sama sekali — dan itulah pilihanku.
Aku selalu berusaha untuk memahami suatu hal sebaik-baiknya sebelum menentukan pilihan. Tapi seringkali, itu bisa saja membuatku bingung sendiri. Bahkan hanya menghabiskan waktu memikirkan pilihan itu.
Suatu kali, aku pernah dihadapkan pada suatu pilihan. Aku benar-benar harus memilih antara A atau B. Pikiranku mulai bekerja mengamati setiap pilihan, dan waktu terus berlalu. Tanpa terasa, aku menghabiskan berjam-jam pada satu pilihan.
Namun ketika pilihan itu sudah kuputuskan, aku malah merasa menyesal tidak memilih yang lain. Sebab kupikir, seharusnya pilihan yang lain tentu akan lebih baik. Pada akhirnya, aku mendapatkan pilihanku tetapi pada saat bersamaan, aku menyesalinya.
Penyesalan itu membuatku jadi semakin selektif dalam memilih. Penyesalan itu membuatku belajar untuk tidak terburu-buru memilih. Jika aku punya waktu, aku akan menggunakan waktu untuk memahami suatu hal sebelum memilih.
Aku menjadikan penyesalan itu sebagai pelajaran. Hingga itu menjadi bagian dari kebiasaanku. Aku selalu berusaha ingin memilih yang terbaik agar tidak menyesal kemudian. Sampai aku belajar menerima, bahwa sebetulnya setiap pilihan selalu punya sisi baik dan buruknya.
Aku belajar memahami bahwa tidak ada pilihan terbaik di antara dua hal itu. Apapun yang kupilih, sebetulnya adalah yang terbaik yang dapat kupilih. Sekalipun aku memilih A dan hasilnya buruk, itu belum tentu berarti pilihan B akan lebih baik.
Jadi, ketimbang aku menghabiskan waktu memikirkan pilihan yang terbaik, kupikir aku lebih baik segera memilih dan menjalani itu sebagai pilihan terbaikku. Itu saja, sebab berbahagialah mereka yang masih punya pilihan dan dapat menjalani pilihan mereka sendiri.