Aku sering kali merasa tidak punya waktu mengerjakan hal-hal lain pada hari-hari kerja. Jadinya, aku menunda melakukannya dan menyimpannya untuk kulakukan pada akhir pekan. Membaca, misalnya.
Namun setelah kupahami dengan baik, ternyata aku punya begitu banyak waktu luang. Hanya saja, waktu luang itu sering kali kugunakan untuk hal-hal lain yang sebetulnya bisa kugantikan dengan aktivitas membaca.
Aku kadang bisa menghabiskan waktu sekitar tiga jam hanya untuk menggulir ponselku, menonton video dan mengamati setiap foto yang melintas di linimasa media sosialku. Aku kadang bisa meluangkan waktuku sekitar satu jam tiga puluh menit untuk menonton sepakbola. Namun kenapa bisa aku tidak menemukan waktu untuk membaca.
Tadi, aku tidak sengaja menemukan satu video di YouTube yang membahas tentang manajemen waktu. Pembicara bercerita mengenai hasil penelitiannya terhadap beberapa orang-orang sibuk. Satu hal menarik yang dia temukan, katanya, waktu tidak bisa bertambah tapi kita bisa memilih aktivitas apa yang ingin kita lakukan pada waktu-waktu yang kita punya.
Dia bercerita mengenai salah satu orang yang dia temui. Katanya, orang itu sangat sibuk dan memiliki banyak aktivitas yang dilakukannya setiap hari. Suatu kali, dia ingin mengatur janji untuk bertemu dengan orang itu, tetapi batal karena orang itu sedang sibuk. Orang itu tidak sedang melakukan hal lain yang cukup penting melainkan keluar untuk mendaki pada hari yang cerah.
Ketika mereka bertemu, orang itu mengatakan padanya “Setiap hal yang kulakukan pada setiap waktuku adalah pilihanku. Jika aku tidak melakukannya, itu bukan berarti aku tidak punya waktu, tetapi itu bukanlah prioritasku.” Dia mengatakan hampir seperti itu, aku hanya menerjemahkan kalimatnya secara bebas.
Seketika aku menyadari bahwa, sebetulnya, jika kita meletakkan suatu hal sebagai prioritas atau sesuatu yang penting untuk dilakukan saat itu juga, kita akan jadi selalu punya waktu.
Sama halnya ketika aku memulai untuk kembali membaca selain pada akhir pekan saja. Aku menggunakan waktu luangku pada pagi hari sebelum berangkat kerja untuk membaca setidaknya lima hingga dua puluh halaman setiap harinya.
Hasilnya, tidak ada hal lain yang terganggu, dan bahkan, aku merasa senang sebab bisa kembali membaca. Aku menjadi senang sebab menyadari bahwa aku bisa melakukan apa saja yang kuinginkan dengan waktu yang aku punya.
Pertanyaannya, hal apa yang ingin kita lakukan pada waktu-waktu yang kita punya? Itu adalah pilihan masing-masing, dan pastinya, setiap pilihan memiliki hasilnya masing-masing.