Mengambil Jeda Empatbelas Hari

Selepas perjalanan panjang dan cerita-cerita yang tertinggal

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Mencatat pada suatu pagi di tepi pantai di Maumere. photo by wahab.

Ada dua hal yang kupikirkan sebelum memutuskan untuk ikut melakukan perjalanan ke timur pada awal bulan ini. Hal yang pertama, aku sangat tertarik dengan perjalanan itu sebab kupikir ada banyak hal baru yang bisa kutemui.

Benar saja, semua hal yang kutemukan pada perjalanan itu sama sekali baru bagiku. Rasanya aku seperti tiba-tiba diberi setumpuk cerita untuk dibagikan. Hampir setiap hari, selama perjalanan itu, selalu saja ada hal baru yang ingin kutulis dan kuceritakan.

Namun pada saat bersamaan, itu membuatku gelisah. Ini adalah hal kedua yang kupikirkan. Aku tidak mampu menuliskannya di sini setiap hari seperti biasanya. Maksudku, aku harus menerima bahwa selama beberapa hari aku tidak akan menulis di Medium. Sebab selama perjalanan itu, tidak banyak kesempatan untuk membuka laptop dan menulis.

Belum lagi, koneksi internet di laut dan di pulau-pulau terpencil tidak sebagus di kota-kota. Jadi aku memutuskan untuk mendokumentasikan dan mengumpulkan terlebih dahulu cerita-cerita itu di buku catatan harianku. Kupikir ini cara satu-satunya yang bisa kulakukan untuk bisa menulis kapan saja tanpa perlu bergantung pada gawai…