Member-only story
#311
Belum menjadi Medium Member? Baca gratis melalui tautan ini.
“Every day is a beautiful day.”
Catatan kecil itu, aku lupa menemukannya di mana, tapi yang kuingat bahwa aku menulisnya di ponselku sebagai pengingat kepada diriku bahwa hari akan selalu berganti, dan semuanya indah.
Aku tahu belakangan ini aku tidak menulis setiap hari lagi seperti biasanya. Beberapa hal terjadi dan kupikir itu membuat keseharianku sedikit berubah.
Mulanya aku menganggap bahwa itu hal biasa yang masih bisa kuhadapi, tetapi ternyata tidak. Aku tidak mampu menghadapinya sebab ia tidak datang dari luar diriku. Ia tidak datang dari hadapan maupun belakangku, tidak juga dari sampingku. Ia datang dari dalam diriku dan aku kalah.
Aku kalah, pikirku.
Hal-hal semacam ini biasanya datang dan aku bisa melewatinya dengan baik-baik saja. Namun kali ini, ia datang sekali lagi dan aku tak tahu harus melakukan apa. Kadang kupikir, mungkin sudah cukup sampai di sini saja semua usahaku. Kadang pula aku berpikir, tak ada lagi yang bisa kuharapkan dari semua ini.
Namun setiap kali aku berpikir untuk berhenti dan menyerah, aku bertanya kepada diriku sekali lagi, “Sudah, sampai di sini saja?” Lalu segala gambaran mengenai hal-hal yang telah kulalui…