Member-only story

Mengirim Doa Ketika Hujan

wahab
2 min readOct 30, 2024

--

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Malam ini hujan.

Setiap kali hujan turun, aku selalu teringat dengan doa yang diajarkan kepadaku sejak kecil. Berharap semoga hujan yang turun itu bermanfaat bagi orang-orang yang menerimanya.

Begitulah, pikirku. Sebab bagi beberapa orang, hujan bisa sangat menyenangkan. Sedangkan yang lainnya, bisa jadi itu mengacaukan mereka.

Sama halnya seperti adegan dalam film Parasite karya Bong Joon Ho. Dalam film itu, hujan secara sederhana menunjukkan betapa berbedanya kehidupan si keluarga kaya dan keluarga miskin. Bukan hanya dari akibat hujan bagi mereka, tetapi juga dari cara mereka menanggapi hujan.

Ketika hujan turun dengan sangat deras, rumah si keluarga miskin ditenggelamkan banjir. Itu membuat mereka harus mencari perlindungan di pengungsian. Di sana mereka bertemu dan berkumpul dengan orang-orang yang bernasib sama dengan mereka. Bagi mereka hujan adalah bencana.

Sedangkan di rumah si keluarga kaya, mereka justru menanggapi hujan dengan begitu indah. Dari dalam rumah mereka yang mewah, mereka menatap awan dan hujan sambil menikmati teduhnya suasana. Bahkan, ketika hujan reda, mereka saling melemparkan kata mengenai rasa senang yang mereka dapatkan selepas hujan.

Setelah menonton film itu, caraku memandang hujan tidak lagi sama. Aku jadi sadar bahwa hujan tidak selalu seromantis di dalam puisi-puisi. Tidak selalu menyenangkan dan menenangkan, dan tidak untuk semua orang. Kupikir itu sebabnya, setiap kali hujan turun, aku diajarkan untuk selalu berdoa semoga kita semua diturunkan hujan yang bermanfaat.

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (1)