Member-only story

Menikmati Kemalasan

wahab
2 min readOct 16, 2024

--

Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.

Saat ini pukul 23.30 WITA.

Aku sedang lelah tetapi belum merasakan kantuk. Aku tak tahu apakah ini akibat dari secangkir kopi yang kunikmati siang tadi. Entahlah, aku tak tahu. Yang pastinya, saat ini aku sedang merasa kosong. Aku tidak memikirkan apa-apa, atau mungkin saja aku sedang memikirkan banyak hal sehingga tidak bisa membedakan antara kosong dan penuh. Sekali lagi, entahlah, aku tak tahu.

Lampu di dapurku sejak tadi tidak berhenti berkedip. Tidak seperti biasanya, kedipannya hanya sebentar sebelum kembali normal. Namun kali ini, ia tak henti berkedip. Aku tak tahu apakah aku harus menunggu lampu itu mati lalu menggantinya atau mengganti lampu itu sebelum ia mati? Maaf jika kalimatku seperti dua kendaraan yang saling memunggungi. Sepertinya pikiranku saat ini sedang penuh atau mungkin kosong. Sekali lagi, entahlah, aku tak tahu.

Siang tadi, aku memesan galon, tapi hingga malam ini galon itu masih saja kuletakkan di dekat pintuku. Aku tidak memindahkannya ke tempat seharusnya. Lagipula aku masih punya air yang sudah kusediakan di dua botol minumanku. Kupikir aku akan melakukannya nanti saja. Memindahkannya ke dapur, lalu mengisi botol minumanku yang isinya tinggal separuh. Namun untuk saat ini, aku merasa tidak bersemangat melakukannya. Mungkin aku sedang…

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (1)