Menikmati Waktu Sendiri

wahab
2 min readJan 16, 2024

--

Hari ini aku terlambat pulang ke rumah. Selepas bekerja, sore tadi, aku singgah membaringkan lelahku di tepi pantai. Tidak, aku tidak berbaring di pasir, tapi di bangku (aku tidak yakin apa namanya, biasanya bangku itu digunakan oleh orang-orang untuk berjemur).

Pantai itu tidak ramai. Hanya ada beberapa pasang keluarga kecil yang sedang menikmati waktu mereka bersama. Angin bertiup lembut dan membuat suasana cukup hangat.

Aku tiba ketika matahari baru saja tenggelam. Cahayanya membuat air laut yang berombak tenang menjadi berwarna merah. Lalu begitupun langit yang bercampur warna antara merah, oranye, dan kupikir ungu. Segalanya tampak berbeda dan menenangkan.

Kadang-kadang, kupikir momen seperti ini, tentu saja akan jauh lebih indah jika dilengkapi dengan minuman ringan, rokok, dan percakapan bersama orang terdekat. Tapi aku sekarang jauh lebih menikmati semuanya sendiri tanpa membutuhkan apa-apa lagi.

Aku tidak lagi berpikir untuk membutuhkan semua itu. Termasuk rokok dan minuman ringan. Aku tidak lagi bergantung pada hal-hal seperti itu untuk membantuku menenangkan diri. Atau meskipun kadang-kadang aku butuh percakapan dengan orang terdekat, tapi aku kini sudah terbiasa menikmati waktu sendiri.

Momen seperti ini sungguh sederhana tapi menenangkan. Aku hanya berbaring menatap laut dan langit terbuka. Seolah segala yang memberatkan pundakku terlepas satu per satu.

Aku sekarang jadi menyadari bahwa, hal-hal sesederhana menemani diri sendiri, itu ternyata sangat berharga. Dan aku senang dapat menikmatinya.

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (1)