Member-only story
aku mewarisi
ketidakmampuan ibu
mengungkapkan perasaan
seperti mengenakan pakaian tua-bekas-ayahku,
kukenakan tubuhku pada masa muda
yang telah lama ditanggalkan ayah
setiap kali pulang mengunjungi ibu, aku
selalu mengenakan celana jeans-rapuh-sobek
yang kubeli dengan kedewasaanku.
ibu memintaku melepas,
dan menjahit celanaku “kalau robek lagi,
buang saja dan pakai celana ayahmu”
seperti memasukkan benang ke lubang
jarum, kuraba-raba rahasia
ketabahan ibu
menjahit, menambal, menyulam,
percakapan yang bolong
antara:
ibuku,
aku,
ayahku.