Member-only story
Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
Aku baru berdiri memadamkan lampu kamarku pada pukul tujuh pagi ketika cahaya matahari sudah menyelinap masuk. Aku membuka jendela dan seketika aroma pagi yang segar juga ikut masuk ke kamarku. Sebentar lagi pukul delapan, pikirku, ternyata aku sudah menghabiskan waktu membuka hp selama hampir tiga jam. Baiklah, saatnya bergerak!
Begitulah pagiku pada hari Sabtu ini. Aku memulainya sangat lambat dan bermalas-malasan, untuk sesekali. Hari ini aku tidak punya kegiatan lain di luar, dan berencana untuk menikmati hari liburku sepenuhnya di kamar saja. Kupikir itu jauh lebih menyenangkan. Lagi pula hari libur tidak sepenuhnya libur sebab ada banyak pekerjaan yang perlu kulakukan di kamarku.
Hal yang pertama kulakukan adalah mengambil semua pakaianku yang sudah seminggu bergantung di punggung pintu. Biasanya, jika pakaian kotorku hanya sekitar dua atau tiga lembar saja maka aku akan mencucinya sendiri. Namun jika sudah menumpuk hingga lima lembar atau lebih, maka kuserahkan sepenuhnya kepada laundry langgananku. Pakaian kotorku benar-benar cukup banyak pekan ini, ditambah pula dengan sprei dan selimut yang harus segera dicuci sebab baunya mulai tak sedap lagi.