Hari 19 Ramadan

Menulis Nama

Setelah huruf B terbitlah huruf P, huruf F, dan huruf M?

wahab
3 min readMar 30, 2024
Photo by Austin Kirk on Unsplash

Waktu kuliah dulu, aku dan teman-temanku sering menertawai orang-orang yang salah menulis nama orang lain. Kami menganggap itu lucu karena berpikir, nama indonesia sesederhana ini masih bisa salah tulis ya.

Di antara kami, namaku termasuk salah satu yang sering ditulis salah oleh orang lain. Pernah suatu kali, aku dan teman memesan kopi di salah satu kedai kopi.

“Atas nama siapa, Kak?” Tanya barista kedai kopi itu.

“Wahab,” jawabku.

Setelah menunggu, akhirnya pesanan kami tiba. Di gelas kopi kami, masing-masing tertera nama kami dan semacam ucapan dari barista itu. Biasanya, barista itu selalu punya ucapan yang berbeda kepada setiap pelanggan. Jadi itu membuat kami tertarik untuk membaca pesan di gelas kopi kami.

Aku jadi tidak memperhatikan pesan di gelas kopiku ketika melihat penulisan namaku yang salah. Barista itu menulis namaku yang seharusnya diakhiri dengan huruf B, dia malah mengakhirinya dengan huruf P. Dari Wahab menjadi Wahap.

Temanku tertawa dan mencoba menyebutkan namaku dengan dua akhiran yang berbeda itu. Beda huruf akhir, beda pula nada mereka. Itu membuat kami tertawa. Aku pun ikut tertawa dan menganggap itu kesalahan yang biasa saja.

Namun yang tidak kusadari, ternyata itu bukanlah pertama dan terakhir kalinya aku menemukan orang-orang salah menulis namaku. Justru itu terjadi berkali-kali di tempat yang berbeda-beda. Pernah aku menemukan namaku ditulis salah di buku tamu, pernah pula di pintu laboratorium yang memajang nama-nama mahasiswa yang mengulang, dan yang paling sering terjadi di kedai kopi. Semuanya menulis Wahap.

Aku tak tahu apakah namaku terlalu sulit dituliskan atau orang-orang tidak bisa membedakan huruf B dan P. Tapi yang membuatku bingung dan mendapatinya lucu ketika menemukan seseorang menulis namaku dengan kesalahan yang tidak seperti biasanya. Dia tidak lagi menulis namaku menggunakan huruf P, tapi F. Dia menulisnya menjadi Wahaf.

photo by wahab

Sejak menemukan itu, aku sudah mulai memikirkan tentang kesalahan penulisan nama ini. Aku bertanya kepada diriku, apakah namaku terlalu sulit dituliskan atau orang-orang tidak bisa membedakan antara huruf B, P, dan F. Tapi aku tak pernah menemukan jawabannya dan menganggap semua itu sebagai kesalahan yang cukup untuk ditertawakan saja.

Namun baru-baru ini, aku malah kembali memikirkan itu ketika menemukan satu lagi kesalahan yang baru. Bukan lagi huruf P atau F, tapi huruf M. Bukan lagi Wahap atau Wahaf, tapi Waham.

photo by wahab

Yang terakhir ini, aku tidak lagi menganggapnya lucu. Aku benar-benar mulai memikirkan kenapa nama sesederhana ini bisa salah tulis. Kupikir, aku harus cari tahu penyebabnya.

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

Responses (2)