Pertanyaan ini seketika terlintas di kepalaku: Jika kamu sedang membutuhkan bantuan, siapakah orang yang bisa kamu hubungi saat ini?
Lalu aku menjawab, “Itu tergantung dari jenis pertolongan seperti apa yang kubutuhkan.” Aku menjawab itu sambil memikirkan nama-nama yang mungkin bisa kusebut. Namun aku tidak menemukan satu pun nama. Tiba-tiba aku berpikir, benarkah aku akan atau bisa menghubungi mereka? Atau benarkah mereka akan bersedia membantuku?
“Baiklah, bagaimana jika kamu saat ini sedang benar-benar ingin membagi cerita dengan seseorang. Siapa yang akan kamu hubungi?”
Aku tiba-tiba memikirkan Ibu. Hanya itu satu-satunya yang terlintas di pikiranku. Namun aku tidak yakin apakah aku akan melakukan itu. Seingatku, aku tidak pernah benar-benar berbagi cerita atau bercerita banyak hal dengan Ibu. Aku hanya membagikan hal-hal menyenangkan kepada Ibuku sebab tidak ingin ia menanggung lebih banyak pertanyaan yang tidak pernah ia tanyakan padaku.
Suatu kali, aku pernah mengalami ini. Pada hari itu, aku merasa seperti seluruh langit dan seisi bumi runtuh dan aku kehilangan segala hal, termasuk diriku sendiri. Aku tahu bahwa saat itu aku sedang sangat-sangat membutuhkan bantuan. Tidak lebih dari sekadar untuk membagi cerita, tetapi aku tidak tahu ke mana dan kepada siapa.
Hari berlalu dan aku tidak menemukan siapa-siapa. Tak ada seorang yang bisa kuhubungi. Tak ada nama yang bisa kusebut. Segalanya menjadi gelap. Gelap. Namun aku masih percaya bahwa selepas hujan dan badai, hari baru akan tiba. Aku menunggu dan terus menunggu hingga hari-hari itu berlalu. Tiba-tiba Ibuku menghubungiku dan menanyakan kabarku. Aku menjawab “semuanya baik-baik saja,” dan setelah itu, aku merasa tenang. Saat itu, kupikir, mungkin hanya Ibu yang bisa memahami segalanya meskipun aku sama sekali tidak menceritakan hal yang kualami.
Ketika aku menemukan kembali pertanyaan semacam ini: Siapa orang bisa kamu hubungi ketika ingin membagi cerita? Tak ada nama yang bisa kusebut, dan tak seorang pun yang melintas di pikiranku yang bisa meraih tanganku jika aku terjatuh selain Ibuku.