Hari 3 Ramadan

Merebah Sejenak

Ketika tidur menjadi kemewahan yang langka

wahab
1 min readMar 14, 2024

Biasanya, pada pukul 10 pagi di kantor, aku sudah berdiri meninggalkan mejaku menuju dapur untuk menyeduh kopi. Aku selalu percaya bahwa kopi ampuh untuk mengusir kantuk. Ditambah, kadang aku menjadi bersemangat setelah menikmati secangkir kopi.

Namun selama berpuasa, sudah tiga hari ini, tentu saja aku harus menyingkirkan kebiasaan itu. Aku harus melawan kantuk tanpa bantuan kopi sama sekali. Tapi aku tidak tahu hal lain yang bisa kulakukan.

Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah mendengar musik. Aku tidak punya daftar putar khusus untuk menemani waktu kerja. Tapi aku punya satu daftar putar yang selalu kudengarkan untuk memperbaiki moodku.

Jadi aku memilih untuk mendengarkan lagu-lagu itu. Aku baru mencobanya kemarin dan hari ini. Ternyata, cukup membantu. Lagu-lagu itu berhasil membuat kepalaku, bibirku, otakku, dan kakiku tetap aktif bergerak.

Meski begitu, kupikir tidur tetap satu-satunya solusi terbaik melawan kantuk. Biasanya selepas pulang dari kantor, aku menyempatkan diri untuk istirahat sejenak. Kadang sekadar untuk rebahan tetapi ujung-ujungnya tetap tertidur juga.

Aku tertidur, mungkin sekitar 10 atau 20 menit dan baru terbangun menjelang buka puasa. Kupikir, lumayan, meskipun hanya sebentar tapi tidur terasa seperti kemewahan yang langka hari-hari ini.

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

No responses yet