Member-only story
PHOTO STORY
Mengirim Kartu Pos Kepada Ibu
Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
“Did you send your pictures to your mom?” Tanya Michael ketika dia melihatku sedang sibuk memotret hal-hal yang kutemukan.
Pertanyaannya sebetulnya tidak muncul begitu saja. Beberapa hari sebelumnya, tepat ketika kami baru tiba di hotel setelah perjalanan panjang di Ende, kami sempat berbagi cerita. Michael penasaran apakah aku tumbuh di lingkungan keluarga yang senang berpetualang.
“My mom was a backpacker,” kataku untuk menjawab rasa penasaran Michael. Padahal sebetulnya, itu bukan jawaban yang sebenarnya. Ibu tidak pernah menjadi backpacker dan melakukan perjalanan seperti yang aku lakukan. Dia melakukannya lebih dariku, yaitu menjadi seorang perantau.
Michael jadi percaya kalau Ibuku adalah seorang backpacker, dan dia juga percaya kalau Ibuku sudah melakukan banyak perjalanan. Itu sebabnya, dia selalu memintaku untuk mengirim foto-fotoku kepada Ibuku. Meskipun begitu, dia pula yang menahanku dengan tiba-tiba bilang kalau perjalananku pasti tidak ada apa-apanya dibanding perjalanan Ibu.
Aku hanya tertawa mendengarnya, dan aku tidak ingin memberitahunya kebenaran ceritaku. Anggap saja ini semacam caraku untuk tidak…