Member-only story
PHOTO STORY
Mengunci Pintu Menuju Masa Lalu
Belum menjadi Medium Member? Baca versi gratis tulisan ini di sini.
Ketika berjalan mengumpulkan kepingan-kepingan sejarah di Banda Neira, ada satu hal di antara banyak hal yang menarik perhatianku. Pintu dan gembok. Awalnya aku mengabaikannya sebab kupikir itu hanyalah pintu yang dikunci. Namun yang menarik perhatianku, hampir di sepanjang jalan, aku menemukan bahwa justru yang terkunci itu adalah bangunan-bangunan tua yang tak terawat.
Sejenak itu membuatku penasaran. Kenapa setiap bangunan tak terawat ini, dan bahkan tidak dihuni oleh siapapun, justru dijaga dan dikunci seperti itu. Seolah seseorang akan datang membuka pintu itu lalu masuk mengambil barang-barang apa saja yang ia temukan.
Apa yang tersembunyi di balik pintu bangunan tua itu?
Semakin aku berjalan, semakin banyak pintu terkunci yang kutemukan. Seketika pikiranku membawaku menjelajah jauh ke imajinasiku. Setiap kali aku menemukan pintu bangunan tua yang terkunci, aku melihatnya sebagai metafora. Aku membayangkannya sebagai cara lain untuk mengatakan bahwa “Pintu menuju masa lalu sudah terkunci rapat.”
Tanpa berpikir panjang, setiap kali aku menemukan pintu terkunci, aku akan mengeluarkan ponselku lalu memotretnya. Namun…