Member-only story
Hari ini sangat-sangat padat. Aku baru menyadari itu setelah selesai melakukan semua aktivitasku, dan baru memiliki waktu luang tepat pukul 11 malam. Tentu saja aku tidak langsung tertidur, meskipun aku sudah berjanji kepada diriku untuk mulai kembali memperbaiki jam tidur, sebab aku perlu menulis catatan untuk hari ini.
Sebetulnya aku memiliki banyak hal menarik untuk diceritakan dari segala aktivitas yang kulakukan hari ini. Namun kupikir aku tidak akan sempat menceritakan semuanya malam ini. Menyebutkan salah satu saja di antaranya, kupikir sudah cukup. Jadi, hari ini aku memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi Medium Member.
Barangkali itu terdengar seperti hal yang sepele, tapi bagiku ini adalah salah satu hal besar yang kuambil. Sebab sebetulnya, aku jarang dan bahkan tidak mudah mengambil keputusan untuk berlangganan semacam ini. Jangankan menjadi Medium Member, berlangganan Spotify atau Netflix saja tidak terpikirkan olehku. Biasanya, aku perlu memiliki pertimbangan yang jelas sebelum memutuskan hal-hal seperti ini.
Setelah memikirkan secara matang, mencari informasi dari internet, dan mendapatkan masukan yang sangat mencerahkan dari tulisan Ivan Lanin, serta tentu saja setelah banner di Medium terus mengingatkanku untuk segera berlangganan sebab tersisa dua hari lagi untuk mendapatkan potongan 20%, akhirnya aku mendaftarkan diri.
Aku memutuskan untuk berlangganan bulanan saja, sebab ini adalah kali pertamaku, dan lebih murah. Selain itu, tentu saja sebab untuk sementara aku belum punya tabungan yang kusisihkan untuk berlangganan tahunan. Apapun itu, kupikir, ini adalah salah satu keputusan besar yang kuambil pada tahun ini.