Menulis Lepas

wahab
2 min readJul 30, 2024

--

Benar-benar tidak ada persiapan. Aku menulis catatan ini tanpa menyiapkan bahan atau hal-hal yang ingin kuceritakan. Segalanya kubiarkan saja mengalir keluar dari dalam pikiran menuju ke jari-jariku yang menyentuh setiap tombol yang ada di laptopku.

Bagiku, apapun yang tertulis di sini bukan itu yang terpenting, tapi keinginanku untuk menceritakan hal-hal yang selama ini sering kusimpan dan kutahan sendiri di dalam diriku.

Sebelum menulis catatan ini, aku menghabiskan sekitar satu jam menggulir ponselku, menonton video-video singkat tentang sepakbola dan hiburan-hiburan lainnya. Lalu kuhabiskan sekitar dua menit menyelesaikan satu level di Duolingo — akhirnya aku memutuskan untuk memulai kembali belajar Bahasa Spanyol. Kupikir mungkin sekitar lima menit termasuk menonton iklan yang ada di aplikasi itu.

Setelah itu aku sempat berpikir untuk bermain satu pertandingan catur, sekitar 10 menit, tapi mataku sudah mulai mengantuk. Aku selalu mengambil langkah yang tidak tepat ketika bermain catur sambil menahan kantuk. Untuk malam ini, aku akan melewatkan permainan yang satu ini.

Ponselku masih ada di tangan kananku. Laptop sudah terbuka di hadapanku sejam yang lalu, tapi aku belum menulis apa-apa. Sebelum memutuskan benar-benar memulai catatan malam ini, aku membuka satu tab baru untuk pencarian Google.

Tiba-tiba aku berpikir tentang harga tiket dari satu daerah ke daerah lain di bagian timur Indonesia. Aku teringat dengan kata temanku, tiket ke sana jauh lebih mahal daripada tiket ke luar negeri. Aku belum pernah mengecek tiket ke luar negeri, jadi aku tidak memahami perbandingan harganya sama sekali. Mungkin suatu hari nanti aku akan melakukannya.

Setelah puas dengan informasi harga tiket yang kutemukan di Google, aku kembali ke Medium dan mulai menulis catatan lepas untuk malam ini. Kadang-kadang kupikir menulis dengan cara ini cukup membantu untuk merilis segala hal yang kurasakan dan kupikirkan tanpa harus memikirkan segala aturan penulisan untuk sejenak.

Jadi apapun yang kutuliskan di catatan malam ini bukanlah itu hal yang terpenting. Namun sebaliknya, aku merasa jauh lebih penting memiliki keinginan atau keberanian untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Selebihnya, setelah semua sudah tercatat, saatnya melakukan penyuntingan. Tentu saja kalau kemalasan tidak segera menyerang!

--

--

wahab
wahab

Written by wahab

i write every day about little things and everything in between.

No responses yet